Prof Errol Morrison, ilmuwan dari University of Technology di Jamaika mengungkap hal itu dalam salah satu hipotesis penelitiannya. Menurutnya, 2 jenis makanan pokok orang Jamaika tersebut memegang peran penting dalam pembinaan atlet-atlet lari.
Berdasarkan analisis biokimia dan anatomi tubuh, Prof Morrison mengungkap bahwa ubi jalar mengandung hyposteroid yang berfungsi sebagai pembangkit stamina. Sementara pisang hijau, kandungan phytate di dalamnya dapat menjaga ketersediaan cadangan energi.
"Tapi Anda tidak bisa begitu saja makan pisang terus larinya jadi cepat. Yang terjadi di Jamaika, kedua jenis makanan ini menjadi makanan pokok yang dikonsumsi sejak usia sangat dini," ungkap Prof Morrison seperti dikutip dari Foxnews, Kamis (28/7/2011).
Prof Morrison menambahkan, manfaat ubi jalar dan pisang hijau bagi pelari sebenarnya tidak secara langsung membuat kecepatan larinya meningkat. Berbagai kandungan di dalamnya hanya memperbaiki metabolisme energi, yang kemudian sangat dibutuhkan untuk berlari dengan cepat.
Tentunya, makanan pokok bukan satu-satunya faktor yang membuat Jamaikan begitu mendominasi olahraga atletik khususnya lari cepat atau sprint. Masih menurut Prof Morrison, Jamaika merupakan satu-satunya negara yang memiliki pembinaan atlet lari sejak kanak-kanak.
Tak heran jika Jamaika banyak melahirkan pelari handal seperti Usain Bolt, manusia tercepat yang pernah mencetak rekor dunia di nomor lari 100 m, 200 m dan 4x100 m. Dalam kejuaraan lari internasioal tahun 2009 di Berlin, tim lari putri Jamaika juga memborong medali emas dan perak di nomor 100 m.
(up/ir)
sumber
0 comments:
Post a Comment