tiap musim panas tiba, masyarakat Swedia sudah terbiasa untuk memajukan waktu lebih cepat satu jam sehingga hari selesai lebih cepat.
Perubahan waktu ini dapat berarti bahwa di pagi hari kondisinya akan lebih gelap, dan kebalikannya saat kondisi sore hari akan lebih terang.
Dilansir melalui The Local, Senin (28/3/2011), penghematan waktu saat siang hari saat musim panas tidak lazim digunakan oleh sebagian besar populasi di dunia ini. Namun hal ini dianggap sudah umum di bagian belahan bumi utara.
Swedia memperkenalkan adanya pola tersebut setiap musim panas sejak 1980. Lalu sejak 1997 semua negara di Eropa mulai mengikuti dan beralih pada setiap minggu terakhir di bulan Maret.
Swedia memperkenalkan adanya pola tersebut setiap musim panas sejak 1980. Lalu sejak 1997 semua negara di Eropa mulai mengikuti dan beralih pada setiap minggu terakhir di bulan Maret.
Sejatinya, pola waktu musim panas di Swedia itu telah diujicobakan pertama kali pada 1916 namun uji coba tersebut tidak dilanjutkan lagi seiring dengan banyaknya protes dari para peternak yang bermasalah saat memerah susu sapi mereka karena waktu yang berbeda.
Namun begitu satu-satunya alasan yang benar saat Swedia memperkenalkan perubahan waktu sementara di musim panas hanya karena ingin menghemat energi. Selain itu, meski terkesan kontroversial, memajukan waktu juga dianggap mampu memberikan keuntungan bagi para pedagang dan keselamatan lalu lintas.
Setelah musim panas berlalu, jam akan kembali dinormalkan pada pukul 3 pagi tanggal 30 Oktober 2011, tepatnya pada minggu terakhir di bulan Oktober.
sumber:http://blog.indojunkers.com/2011/03/musim-panas-di-swedia-waktu-maju-1-jam/
0 comments:
Post a Comment