Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

25/04/2011

Miris, Inilah Sisi Kelam Kehidupan Blogger Iran


Protes di Iran gagal mendapat perhatian masyarakat dunia, meskipun demonstrasi sebenarnya sudah tubuh di negara itu sejak 2008. Bagaimana pemerintah ciptakan kedamaian semu?
Inilah curahan hati Peyman Bagheri, blogger yang menulis artikel melawan pemerintah Iran. Akibatnya, ia terpaksa melarikan diri dari tanah kelahiran karena takut ditangkap dan dipenjara.
Menurut Bagheri, alasan mengapa revolusi Tunisia dan Mesir gagal menggembleng aktivis Iran untuk memberontak adalah tingginya kekhawatiran atas kestabilan ekonomi, pekerjaan dan pasokan makanan masyarakat Iran.
“Perekonomian kami berantakan. Sulit bagi Iran untuk berpikir soal protes atau menempatkan hidup mereka dalam risiko ketika mereka harus bertahan hidup,” kata Bagheri kepada CNN. Pergerakan oposisi, sayangnya, hadir di ‘bawah tanah’ karena mereka takut akan kekerasan atau dijebloskan ke dalam penjara.
Meskipun begitu, para aktivis mulai menyuarakan isi hati di jejaring sosial. Mereka mulai menuli slogan antipemerintah di wall Facebook misalnya. Pergerakan oposisi memang ada namun tidak terlihat langsung dengan mata Anda, kata Bagheri.
Masalah terbesar dari pergerakan oposisi Iran adalah ketiadaan pemimpin yang mampu menyatukan dan mengakomodir kepentingan sebagian besar pihak. Bahkan di antara para aktivis, tidak ada konsensus membuat gerakan di masa depan. Tidak ada persatuan. Tidak ada organisasi. Meskipun beberapa gerakan demonstran berjalan sukses,
“Rezim telah melemah dan menghadapi krisis ekonomi, sosial dan politik. Saya pikir, kehancuran rezim tinggal menunggu waktu,” ujar Bagheri. Meskipun begitu, blogger yang tengah bersembunyi ini tidak bisa menyebutkan kapan hancurnya rezim Ahmadinejad. Secara internal, ada banyak perpecahan dan pertikaian di antara para pemimpin. Sistem mereka sudah berantakan.
“Menurut pendapat saya, saat itu (kehancuran rezim) terjadi, perubahan tidak akan berjalan damai. Di banyak kasus, rezim otokratis dan diktator sebenarnya tidak bisa berbagi kekuasaan dengan siapapun. Mereka sangat paranoid sehingga mengarah ke sistem penindasan.”
Ditanya alasan mengapa melarikan diri dari Iran tahun lalu, pria ini mengaku tidak tahu. “Saya sudah menulis 50 artikel yang menentang pemerintah dalam kurun dua tahun. Beberapa orang tidak suka blog saya. Saya diancam via telepon. Rumah saya juga menjadi target serangan. Inilah saatnya saya pergi.”
Bagheri memang terkenal di dunia internet karena menulis surat terbuka kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Ia mempertanyakan legitimasi kepemimpinan dan pelanggaran HAM yang ia lakukan.
“Saya menulis soal bagaimana dia mensosialisasikan aturan dengan menyebar teror dan ketakutan. Ini tidak akan berlangsung selamanya karena ia (Ali Khamenei) tidak menyentuh hati rakyat.”
Di Iran sendiri, seorang blogger dipenjara selama 15 tahun sejak 2009 lalu. Memang, penentang pemerintah itu biasanya diancam penjara sekitar 20 tahun. Hingga kini, setidaknya 60 sampai 70 blogger menunggu persidangan.
Anehnya lagi, Media Iran memuji pemberontakan Mesir namun tidak menyebutkan protes di Suriah. Kenapa? “Iran dan Suriah merupakan sekutu yang kuat. Jika Iran mengutuk Suriah dengan keras, ini sama saja dengan mengakui kesalahan mereka sendiri. Kedua negara itu juga memiliki akar budaya yang sangat dekat. Anda tidak bisa menemukan berita tentang Suriah di TV lokal dengan begitu gamblang karena semuanya melewati penyaringan.”
Di sisi lain, Mesir begitu dihujat oleh Iran karena Mesir memiliki hubungan ‘intim’ dengan Amerika Serikat. “Tidak heran media Iran menyebut demonstran Mesir sebagai pahlawan.” Jika ditanya soal bagaimana menggambarkan kehidupan Iran saat ini, Bagheri hanya menjawab singkat, “Bagaikan neraka dengan kehidupan yang putus asa.” [mdr]

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger