Mengurus sebuah pesta pernikahan memang merepotkan dan bikin pusing kepala. Bayangkan jika pesta pernikahan yang digelar itu untuk anggota keluarga kerajaan Inggris, tentu bisa lebih ribet lagi.
Menjelang pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton pada 29 April 2011, publik sudah tidak sabar menyaksikan seremoni yang digadang sebagai pernikahan termegah dan teragung abad ini. Di balik semua itu, terdapat sejumlah tradisi yang telah berlangsung selama berabad-abad dan diikuti oleh setiap pasangan kerajaan. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
Lamaran
<i>Royal Marriages Act tahun 1772 mensyaratkan semua keturunan kerajaan untuk mendapatkan persetujuan dari raja atau ratu sebelum menikah. Sementara itu, Act of Settlement tahun 1701 melarang semua anggota kerajaan untuk menikah dengan penganut Katolik. Untuk menikah dengan cucu tertua Ratu Elizabeth, Peter Phillips, pada 2008, Autumn Kelly harus pindah dari Katolik Roma ke Anglikan agar suaminya tetap berada di urutan ke-11 pewaris takhta kerajaan.
<i>Royal Marriages Act tahun 1772 mensyaratkan semua keturunan kerajaan untuk mendapatkan persetujuan dari raja atau ratu sebelum menikah. Sementara itu, Act of Settlement tahun 1701 melarang semua anggota kerajaan untuk menikah dengan penganut Katolik. Untuk menikah dengan cucu tertua Ratu Elizabeth, Peter Phillips, pada 2008, Autumn Kelly harus pindah dari Katolik Roma ke Anglikan agar suaminya tetap berada di urutan ke-11 pewaris takhta kerajaan.
Segera setelah pertunangan William dan Kate diumumkan, pejabat Istana Buckingham mengatakan Ratu turut bahagia untuk pasangan tersebut, yang berarti dia menyetujui pilihan cucunya.
Pesta bujangan
Rakyat Sparta Kuno memulai tradisi pesta makan malam yang lantas berkembang menjadi pesta bagi para bujangan yang akan segera melepas masa lajangnya. Tetapi di Inggris, para pengiring pengantin pria membawa tradisi ini lebih jauh lagi. Mereka merayakannya selama akhir pekan yang dikenal dengan istilah <i>stag weekend.
Rakyat Sparta Kuno memulai tradisi pesta makan malam yang lantas berkembang menjadi pesta bagi para bujangan yang akan segera melepas masa lajangnya. Tetapi di Inggris, para pengiring pengantin pria membawa tradisi ini lebih jauh lagi. Mereka merayakannya selama akhir pekan yang dikenal dengan istilah <i>stag weekend.
Meski pun detailnya disembunyikan, juru bicara William menegaskan bahwa pesta bujangan untuk calon pewaris takhta Inggris itu digelar pada akhir Maret lalu. Pesta yang dipandu oleh adik lelaki William, Pangeran Harry, itu berlangsung di sebuah rumah peristirahatan dan dihadiri oleh teman-teman terdekat William seperti James Meade, Thomas van Straubenzee, dan Guy Pelly.
Dengan revolusi seksual yang diserukan sejak 1960-an, kaum perempuan tak ingin ketinggalan merayakan perpisahan dengan masa lajangnya. <i>Hen night bagi Kate bahkan digelar lebih diam-diam lagi. Saudara perempuan calon putri Inggris itu, Pippa, dilaporkan memesan tempat di empat lokasi hotel berbeda untuk menjauhkan paparazzi.
Lokasi
Situs paling tradisional untuk upacara kerajaan adalah Chapel Royal di St. James Palace, yang merupakan tempat pernikahan Ratu Anne (1683), George III (1761), George IV (1795), Ratu Victoria (1840), dan George V (1893). Kapel kecil dengan kapasitas 100 kursi itu, kemudian tidak muat lagi menampung tamu-tamu pasangan kerajaan yang lebih baru. Pasalnya, upacara tersebut telah menjadi sebuah tonton publik.
Situs paling tradisional untuk upacara kerajaan adalah Chapel Royal di St. James Palace, yang merupakan tempat pernikahan Ratu Anne (1683), George III (1761), George IV (1795), Ratu Victoria (1840), dan George V (1893). Kapel kecil dengan kapasitas 100 kursi itu, kemudian tidak muat lagi menampung tamu-tamu pasangan kerajaan yang lebih baru. Pasalnya, upacara tersebut telah menjadi sebuah tonton publik.
Untuk upacaranya pada 1919, Putri Patricia dari Connaught menjadikan Westminster Abbey sebagai lokasi pernikahan kerajaan untuk pertama kalinya dalam 605 tahun. Westminster terpilih untuk pernikahan putri Raja George V, Mary, pada 1922, orangtua Ratu Elizabeth pada 1923, dan pernikahan Ratu Elizabeth sendiri pada 1947. William dan Kate sendiri akan mengikat simpul pernikahan mereka di tempat yang sama pada 29 April mendatang.
Pesta pernikahan
Mempelai perempuan Inggris disertai oleh sekelompok pengiring pengantin, yang biasanya terdiri atas gadis mungil berusia 10 sampai 12 tahun. Ratu Elizabeth dulu memiliki delapan pengiring pengantin, sedangkan Diana memiliki lima pengiring pengantin berusia 5 sampai 7 tahun.
Mempelai perempuan Inggris disertai oleh sekelompok pengiring pengantin, yang biasanya terdiri atas gadis mungil berusia 10 sampai 12 tahun. Ratu Elizabeth dulu memiliki delapan pengiring pengantin, sedangkan Diana memiliki lima pengiring pengantin berusia 5 sampai 7 tahun.
Untuk pernikahannya, pengiring penganti Kate bahkan lebih muda lagi, yang terdiri atas Grace van Cutsem (putri baptis William) dan Eliza Lopes (cucu perempuan Camilla) yang masing-masing berusia 3 tahun. Sebagai sebuah terobosan besar dalam tradisi, Kate juga telah memilih seorang <i>maid of honor, yakni saudara perempuannya, Pippa, yang akan menjadi pengiring pengantin utama tertua di usia 27 tahun. Putra baptis William, Tom Pettifer, dan Billy Lowther-Pinkerton, putra dari sekretaris William, akan berperan sebagai pageboy, yang bertugas memegangi ekor gaun pengantin mempelai perempuan.
Tamu
Dalam acara seeksklusif pernikahan kerajaan, daftar tamu adalah segalanya. Sesama bangsawan, para pemimpin asing, pejabat gereja, diplomat, serta keluarga dan teman-teman pasangan pengantin termasuk dalam daftar tamu yang diundang.
Dalam acara seeksklusif pernikahan kerajaan, daftar tamu adalah segalanya. Sesama bangsawan, para pemimpin asing, pejabat gereja, diplomat, serta keluarga dan teman-teman pasangan pengantin termasuk dalam daftar tamu yang diundang.
Pengaturan tempat duduk pun tidak boleh sembarangan. Keluarga kerajaan duduk di sisi kanan gereja, kecuali jika pengantin prianya bukan anggota keluarga kerajaan. Jika sebaliknya, maka mereka duduk di sebelah kiri.
Dengan perintah Ratu Elizabeth, sebanyak 1.900 undangan disebar kepada para tamu pernikahan William dan Kate, termasuk untuk teman-teman mereka dari St. Andrews University. Para tamu diharapkan mengenakan seragam militer, <i>morning dress, atau lounge suit. Sedangkan busana tamu perempuan tidak diuraikan secara spesifik. Tapi, mengenakan topi adalah suatu keharusan.
Titel
Dengan beberapa pengecualian, semua perempuan yang menikah dengan penerus takhta kerajaan Inggris turut menyandang gelar suami mereka. Misalnya Duke dan Duchess of York, Earl dan Countess of Wessex, dan sebagainya. Pengecualian yang paling jelas adalah Camilla, yang menyandang gelar Duchess of Cornwall dan bukannya <i>Princess of Wales, untuk menghormati mendiang Putri Diana sebagai istri pertama Pangeran Charles.
Dengan beberapa pengecualian, semua perempuan yang menikah dengan penerus takhta kerajaan Inggris turut menyandang gelar suami mereka. Misalnya Duke dan Duchess of York, Earl dan Countess of Wessex, dan sebagainya. Pengecualian yang paling jelas adalah Camilla, yang menyandang gelar Duchess of Cornwall dan bukannya <i>Princess of Wales, untuk menghormati mendiang Putri Diana sebagai istri pertama Pangeran Charles.
Jika Pangeran Charles menjadi raja Inggris, Camilla akan menjadi Permaisuri Putri, bukannya Ratu Camilla. Sementara itu, gelar untuk Pangeran William dan Kate Middleton hingga kini belum ditentukan. Tapi, pilihan yang paling mungkin adalah Duke dan Duchess of Cambridge, Duke dan Duchess of Sussex, Duke dan Duchess of Connaught, serta Duke dan Duchess of Windsor
sumber:http://blog.indojunkers.com
0 comments:
Post a Comment