Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

02/04/2011

Test mBah Google Yuuuk

[Image: google1.jpg]

Semua orang menggunakan Google. Namun, tidak sedikit yang terusik dengan praktek pengumpulan data Google, tanpa bisa menghindarinya. Apakah search engine paling populer ini sangat rakus data semata-mata untuk mengoptimalkan hasil pencariannya?

***Apakah Anda merasa dimata-maGoogle? Tidak mengherankan, karena sangat jarang ada perusahaan yang begitu membuntuti kita di Internet. Raksasa dari Mountain View, California ini bahkan bisa mengetahui tahu isi e-mail kita, video apa yang sedang di-download, di mana rumah kita, dan apa yang kita cari di Internet.

Meskipun sedikit mencemaskan, Google tetap menjadi mesin pencari (search engine) paling favorit saat ini. Apakah market share ini memang benar? CHIP telah menguji ratusan query pencarian spesifik dengan beragam profil pengguna, meminta ahli usability, SirValUse Consulting, untuk memeriksa kemudah­an penggunaan search engine Google, serta menganalisis data-data yang dikumpulkannya. Hasilnya, CHIP bandingkan dengan search engine lainnya, seperti Yahoo dan Bing, untuk menjawab pertanyaan: Seberapa baik hasil pencarian Google sebenarnya?

Pertama, CHIP mencari search engine itu sendiri dengan memasukkan kata “search engine” di dalam browser. Apakah Google berada di posisi atas? Tidak, melainkan baru ditemukan pada halaman kedua. CHIP menemukanhttp://www.google.com berada di bawah Dogpile Web Search, Bing, atay AltaVista. Sebagai perbandingan, pada search engine Yahoo, Google berada pada posisi keenam. Dapatkah CHIP mempercayai hasil pencariannya, bila Google sendiri tidak bisa ditemukan? Ataukah Google tidak memahami algoritma pencariannya sendiri?

Pencarian web: Jarum dalam jerami

Kata “search engine” hanya merupakan salah satu dari ratusan juta query setiap harinya. Satu dari lima query merupakan pencarian baru. Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Terdapat lebih dari 20 miliar website Internet yang harus ditelusuri oleh Google agar hasil pencariannya (hits) sesuai. Ibarat mencari jarum dalam jerami, Google harus bisa menampilkan hits yang tepat pada posisi pertama atau paling tidak pada halaman pertama, hanya dalam hitungan detik.

Kepentingan pengguna menjadi standar bagi Google dalam “memberikan hasil pencarian yang secepat mungkin”, jelas Hessam Lavi, seorang mantan karyawan di Google yang dulunya bertanggung jawab dalam menjaga kualitas pencarian search engine Google. Untuk itu, perusahaan raksasa ini menganalisis lebih dari sekitar 200 aspek website untuk selanjutnya diproses melalui formula “rahasia” mereka. Relevan tidaknya halaman web didasarkan pada popularitas website, sumber link pada struktur website, dan istilah yang dicari, apakah merupakan teks URL atau pun metadata pada website tersebut. Terhitung, satu atau dua kali sehari, Google mengubah bobot dari setiap parameter atau menambahkan elemen baru ke dalam algoritma mereka agar hasil pencarian selalu optimal.

Teorinya, informasi yang paling relevan berapa pada posisi pertama. Namun pada prakteknya, jarang website yang terbaik terpampang di posisi atas, lebih sering website besar, seperti Wikipedia atau YouTube. Website ini biasanya dikenal hampir setiap orang. Namun, website yang baik tetapi kurang populer, sa­yang­nya jarang bisa ditemukan oleh Google.

Optimalisasi search engine: Menuai pujian dan kritikan

Untuk menyempurnakan Google Ranking, dikembangkan sebuah industri baru yang disebut Search Engine Optimization (SEO). Dengan beragam teknik, konsultan SEO mengusahakan agar Google menemukan website dengan cara yang lebih baik. Dengan perjuangan yang sengit, suatu website bisa tampil di posisi terbaik yang berarti meningkatkan jumlah pengunjung websitenya. Tidak jarang jumlah pengunjung yang masuk ke sebuah website melalui Google mencapai lebih dari 50%. Keuntungan dari posisi atas ini juga unik. Pengguna mengklik hits pencarian pertama 10 kali lebih sering daripada hits kelima. Sementara, 12 dari 13 pengguna akan melihat tiga hasil pencarian pertama.

Lavi, yang saat ini menjadi konsultan SEO freelance, juga mengetahui trik-trik yang dilarang bagi para SEO serta sanksinya bagi pengelola website. “Banyak perusahaan SEO justru merusak reputasi website, karena melakukan hal-hal yang dilarang oleh Google. Akibatnya, banyak pengelola website tidak mengetahui me­nga­pa website mereka tampil ja­uh di bawah hasil pencarian.” Bagi toko online, eksistensi mereka sa­ngat berkaitan erat dengan tingkat penjualan. Bahkan pengguna pun dirugikan karena web­site yang berisi informasi yang sebenarnya ingin mereka cari justru sukar ditemukan. Metode SEO mana yang diperbolehkan dan tidak, termuat dalam Webmas­ter Guideline Google.

Apabila pengguna mematuhinya, masalah ini tidak akan terjadi. Namun, bila pengguna menempatkan teks tersembunyi pada halaman website-nya, mencuri content dari website lain, atau membeli link dari website lain, akan segera diberi sanksi. Server Google menganalisis website tersebut secara otomatis dan menurunkan peringkatnya jika melanggar ketentuan. Kasus terburuk, website akan dihapus dari index. Apabila penge­lola website ingin kembali dimasukkan ke dalam index (re-inclusion request), ketentuan yang berlaku harus dipatuhi dan didukung alasan yang kuat. Sayangnya proses untuk itu bisa berbulan-bulan.

KESIMPULAN

Google merupakan search engine terbaik saat ini. Umumnya, hasil pencarian Google lebih aktual dan akurat dibandingkan dengan Yahoo dan Bing. Dalam hal kemudahan penggunaannya, Google pun masih lebih baik dibandingkan kedua pesaingnya tersebut. Praktek mereka dalam me­ngum­pulkan data-data pengguna dalam jumlah besar menjadi kekurangannya. Apabila Anda kurang yakin dengan Google, berselancarlah secara anonim atau gunakan search engine alternatif lainnya.

Google menerapkan aturan yang begitu ketat untuk menjaga index mereka sebaik mungkin. Ini juga berlaku untuk website yang di-hack dan yang terinfeksi dengan malware. Menurut Hessam Lavi, Google tergolong cerdik menemukan dan membuang­nya dari Index. Website seperti itu biasanya hanya bisa diakses dalam waktu yang singkat. Namun, rentang waktu tersebut sudah cukup untuk menarik sejumlah pengguna. Menurut Websense Security Labs, 13,7% dari hits pencarian berita aktual yang terjadi pada paruh kedua 2009 mengarah pada website yang terinfeksi. Website yang menjadi korban serangan hacker bisa masuk lagi ke dalam index setelah me­reka memberikan bukti kepada Google bahwa malware yang ada tersebut telah disingkirkan.

Pencegahan terhadap penyalahgunaan SEO dan serangan malware hanya sebagian dari jaminan kualitas Google. Bagi Google, query pencarian pengguna sangat penting untuk diolah agar hasilnya sesuai. Apabila kata “Golf” dicari, artinya bisa bermakna mobil, jenis olahraga, atau lainnya. Google tidak mengetahui dengan pasti apa yang dicari pengguna dan menampilkan hasil pencarian untuk semua topik. Sekarang, pengguna diminta lagi untuk memerinci pencarian, misalnya “VW Golf”. Google pun meminimalkan jumlah pencarian yang tidak akurat de­ngan mengambil beragam informasi seputar pengguna, misalnya perbedaan domain pencarian (misalnya .com atau .co.id). Hasil pencariannya disesuaikan dengan negara atau bahasa. Google memiliki domain tersendiri untuk 181 dari 193 negara di dunia.

Informasi: Mengenal pengguna

Informasi pribadi lain yang terekam dalam pencarian adalah alamat IP pengguna (agar lokasinya bisa diketahui), dokumentasi pencarian, dan berbagai link yang pernah diklik. Dengan Cookies, Google merangkum informasi tersebut dalam sebuah dataset (Log File) (lihat gambar pada halaman berikut). Umumnya, query pencarian mempengaruhi pencarian yang telah dipersonalisasi, walaupun hanya minimal.

Dibandingkan browser yang bebas Cookie dan alamat IP-nya anonim, hasilnya masih tetap sama. Hanya saja, hits pencarian lokal harus dikorbankan. Kondisinya berbeda jika saat pencarian, pengguna sudah login ke Google Account miliknya, atau sering mengklik sebuah link. Google dapat mendeteksinya dan menampilkan link tersebut di bagian atas daftar hits.

Google membutuhkan informasi pengguna untuk mengoptimalkan pencarian, tampilan halaman, dan juga daftar hasil pencarian berdasarkan pola pencarian agar pengguna mendapatkan hasil terbaik. Pada pertengahan Mei lalu, Google mengenalkan sebuah desain baru setelah melakukan serangkaian uji coba. Desain ini menampilkan filter option secara terus-menerus di samping hits pencarian. Menurut SirValUse Consulting, dengan cara ini Google tetap selangkah di depan Yahoo sebagai search engine yang paling ramah pengguna (user friendly).

Sebaliknya, Microsoft Bing sebagai search engine pendatang baru, masih butuh waktu agar bisa bersaing dalam aspek usability dan kualitas pencarian. Dalam hal pencarian gambar dan video, ketiga search engine menawarkan kemampuan yang hampir sama. Saat ini, Bing (versi US) sudah menawarkan desain yang cukup menjanjikan. Kapan Bing versi lainnya ditawarkan, belum dapat dipastikan. Kabarnya, versi beta Bing untuk beberapa negara bakal diluncurkan tahun ini.

Data-data pengguna: Penghasilan dari data digital

Monopoli Google di bidang search engine boleh jadi disebabkan karena hasil pencariannya yang akurat dan lengkap. Namun, tuduhan atas monopoli tetap menjadi kritik terbesar bagi Google. Menurut para kritikus, perusahaan dengan skala ini, dapat menghubungkan data-data pengguna dengan cara yang tidak terpikirkan sehingga bisa berpontensi untuk disalahgunakan. Memang, layanan pencariannya gratis, seperti halnya layanan Google lainnya. Namun, perusahaan harus menghasilkan profit dan pengguna pun harus membayarnya dengan “mata uang” yang lebih stabil daripada Dollar, yaitu data pengguna sendiri.

Waktu terus berlalu. Google telah mengumpulkan data-data untuk mengirimkan iklan-iklan yang spesifik. Perusahaan tersebut memperoleh 95% pendapatannya dari iklan. Google memerlukan dana untuk membangun dan mengembangkan search

Tes Kualitas Pencarian

Informasi yang konkrit dan aktual

Google sangat cepat menemukan content baru, tetapi umumnya yang terdapat pada website besar. Pencarian berdasarkan informasi yang konkrit memberikan hasil yang sangat baik, dengan referensi lokal seperti rail link atau restoran.

Hasil dari pencarian semantik

Untuk pencarian yang kompleks, seperti sebuah pertanyaan atau istilah yang ambigu, hasilnya seringkali tidak efektif. Dalam beberapa hal, Google tetap memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan Yahoo dan Bing.

Pengaruh dari optimasi website

Apabila kita mencari keyword yang sering digunakan, seperti “Film Download gratis”, hasil pencarian terlihat dioptimalkan (SEO). Banyak hits yang muncul, baik yang berguna maupun yang tidak.

Proteksi terhadap Spam dan Malware

Bagusnya, website spam dan malware akan segera menghilang dari hasil pencarian. Di sini, Google bereaksi dengan sangat cepat dan efektif.

APA saja YANG MENGUBAH HITS PENCARIAN?

Seiring dengan waktu, hasil pencarian akan berubah karena beberapa faktor (bulatan biru). Apabila pengguna sudah login dengan Google Account dan sering mengklik sebuah link, link tersebut akan muncul di bagian atas (lihat gambar).

[Image: google2.jpg]
Sumber:http://bacaananda.blogspot.com/

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger